Pengertian
Radiasi
A. Pengertian Radiasi
Radiasi adalah setiap proses di mana energi bergerak
melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang
awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi
pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat
merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya
inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik,
atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa
energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah)
dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarahpada sistem pengukuran dan
unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi
Dengan adanya kemajuan IPTEK membuat manusia untuk menghasilkan
berbagai alternative pengobatan salah satunya menggunakan radiasi sinar pada
beberapa penyakit. Seiring dengan perkembangan zaman, para tenaga medis lebih
meningkatkan penggunaan radiasi sinar untuk proses medical. Namun ditemui
banyak kasus ditemui bahwa banyak terjadi penyakit akibat kerja, yang
notabenenya disebabkan oleh factor kelalaian. Penyakit yang disebabkan oleh
radiasi sinar sebanding dengan penyakit yang proses penyembuhannya menggunakan
radiasi sinar. Oleh karena itu hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk
melakukan identifikasin terhadap ”Penyakit Akibat Radiasi Sinar Infra Red
dan X-Ray bagi Kesehatan”.
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang
dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari
sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitarkehidupan
kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan
(microwave oven), komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak
mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga
termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang
microwave, radar dan handphone, (BATAN, 2008)
B. Jenis Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion, (BATAN, 2008).
1. .Radiasi
Pengion
Radiasi
pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi
(terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi.
Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta,
sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik
khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α),
partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X, partikel neutron.
2. Radiasi Non Pengion
Radiasi
non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi
apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di
sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara
lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio
dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan
transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam
bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang
dipancarkan matahari).
C. Besaran dan Satuan Radiasi
Satuan
radiasi ada beberapa macam. Satuan radiasi ini tergantung pada kriteria
penggunaannya, yaitu (BATAN, 2008) :
1. Satuan
untuk paparan radiasi
Paparan
radiasi dinyatakan dengan satuan Rontgen, atau sering disingkat dengan R saja,
adalah suatu satuan yang menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar
gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah tertentu. Satuan
Rontgen penggunaannya terbatas untuk mengetahui besarnya paparan radiasi
sinar-X atau sinar Gamma di udara. Satuan Rontgen belum bisa digunakan untuk
mengetahui besarnya paparan yang diterima oleh suatu medium, khususnya oleh
jaringan kulit manusia.
2. Satuan dosis absorbsi medium.
Radiasi
pengion yang mengenai medium akan menyerahkan energinya kepada medium. Dalam
hal ini medium menyerap radiasi. Untuk mengetahui banyaknya radiasi yang
terserap oleh suatu medium digunakan satuan dosis radiasi terserap atau
Radiation Absorbed Dose yang disingkat Rad. Jadi dosis absorbsi merupakan
ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium.
Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray yang disingkat
Gy. Dalam hal ini 1 Gy sama dengan energi yang diberikan kepada medium sebesar
1 Joule/kg. Dengan demikian maka :
1 Gy = 100 Rad
Sedangkan hubungan antara Rontgen dengan Gray adalah :
1 R = 0,00869 Gy
1 Gy = 100 Rad
Sedangkan hubungan antara Rontgen dengan Gray adalah :
1 R = 0,00869 Gy
3. Satuan dosis ekuivalen
Satuan
untuk dosis ekuivalen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi
terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Dosis ekuivalen ini semula
berasal dari pengertian Rontgen equivalen of man atau disingkat dengan Rem yang
kemudian menjadi nama satuan untuk dosis ekuivalen. Hubungan antara dosis
ekuivalen dengan dosis absobrsi dan quality faktor adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) X Q
Sedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q
Berdasarkan perhitungan
1 Gy = 100 Rad, maka 1 Sv = 100 Rem.
C. Dosis Maximum Radiasi
Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) X Q
Sedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q
Berdasarkan perhitungan
1 Gy = 100 Rad, maka 1 Sv = 100 Rem.
C. Dosis Maximum Radiasi
United
States Nuclear Regulatory Commision (NRC) adalah salah satu sumber informasi
resmi yang dijadikan standar di beberapa Negara untuk penetapan garis pedoman
pada proteksi radiasi. NRC telah menyatakan bahwa dosis individu terpapar
radiasi maksimal adalah 0.05 Sv atau 5 rem/tahun. Walaupun NRC adalah badan
resmi yang berkenaan dengan batas pencahayaan ionisasi radiasi, namun ada
kelompok lain yang juga merekomendasikan hal serupa. Salah satu kelompok
tersebut adalah National Council on Radiation Protection (NCRP), yang merupakan
kelompok ilmuwan pemerintah yang rutin mengadakan pertemuan untuk membahas
riset radiasi terbaru dan mengupdate rekomendasi mengenai keamanan radiasi.
Menurut NCRP, tujuan dari proteksi radiasi adalah :
a. Untuk mencegah radiasi klinis yang penting, dengan mengikuti batas dosis minimum
b. Membatasi resiko terhadap kanker dan efek kelainan turunan pada masyarakat.
Dosis
maksimum yang diijinkan adalah jumlah maksimum penyerapan radiasi yang sampai
pada seluruh tubuh individu, atau sebagai dosis spesifik pada organ tertentu
yang masih dipertimbangkan aman. Aman dalam hal ini berarti tidak adanya bukti
bahwa individu mendapatkan dosis maksimal yang telah ditetapkan, dimana cepat
atau lambat efek radiasi tersebut dapat membahayakan tubuh secara keseluruhan
atau bagian tertentu. Rekomendasi untuk batas atas paparan telah dibentuk pula
oleh NCRP sebagai panduan didalam pekerjaan yang berkaitan dengan radiasi.
Rekomendasi NRCP meliputi:
a. Individu/operator tidak diizinkan bekerja dengan radiasi sebelum umur 18 tahun.
b. Dosis yang efektif pada tiap orang pertahun mestinya tidak melebihi 50 mSv ( 5 rem).
c. Untuk khalayak ramai, ekspose radiasi (tidak termasuk dari penggunaan medis) mestinya tidak melebihi 1 mSv ( 0,1 rem) per tahun.
d. Untuk pekerja yang hamil, batasan ekspose janin atau embrio mestinya tidak melebihi 0,5 mSv (0,05 rem).
Dengan
demikian untuk pekerja wanita yang sedang hamil tidak lagi direkomendasikan
bekerja sampai kehamilannya selesai.
E. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh Manusia
E. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh Manusia
Radiasi
pengion adalah radiasi radiasi yang mampu menimbulkan ionisasi pada suatu bahan
yang dilalui. Ionisasi tersebut diakibatkan adanya penyerapan tenaga radiasi
pengion oleh bahan yang terkena radiasi. Dengan demikian banyaknya jumlah
ionisasi tergantung dari jumlah tenaga radiasi yang diserap oleh bahan (BATAN,
2008).
Sel dalam
tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel
telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah
sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi
dapat dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek genetik atau efek
pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena
paparan radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan
oleh individu yang terpapar radiasi (BATAN, 2008).
Bila
ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi
dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik adalah
efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi, sedangkan efek
stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis
yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel (BATAN, 2008).Efek Radiasi Pada
Organ reproduksi
Menurut
Sumarsono (2008) efek deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah
sterilitas atau kemandulan. Pajanan radiasi pada testis akan mengganggu proses
pembentukan sel sperma yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang akan
dihasilkan. Dosis radiasi 0,15 Gy merupakan dosis ambang terjadinya sterilitas
yang bersifat sementara karena sudah mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah
sel sperma selama beberapa minggu.
Pengaruh
radiasi pada sel telur sangat bergantung pada usia. Semakin tua usia, semakin
sensitif terhadap radiasi karena semakin sedikit sel telur yang masih tersisa
dalam ovarium. Selain sterilitas, radiasi dapat menyebabkan menopuse dini
sebagai akibat dari gangguan hormonal sistem reproduksi. Dosis ambang sterilitas
menurut ICRP 60 adalah 2,5 – 6 Gy. Pada usia yang lebih muda (20-an),
sterilitas permanen terjadi pada dosis yang lebih tinggi yaitu mencapai 12 – 15
Gy.
Sedangkan
menurut Iffah (2009) kerusakan pada organ reproduksi (kemandulan) terjadi pada
paparan 150 - 300 rad untuk laki-laki dan < (150-300) rad untuk wanita.
Sehingga didapati bahwa wanita lebih sensitif terhadap paparan radiasi
khususnya pada organ reproduksi dibandingkan pria.
asik dah blognya, viait aq juga ya
BalasHapuswww.queenlintang.blogspot.com
bagus juga ka blognya, klo bisa si tmbahin materi" radiologi z, biar nnti klo ada tugas sya gampang nyari'a.. hahaha.. :D
BalasHapus